Selasa, 30 Desember 2008

Fotografi Standar

(Sebenernya ini beberapa waktu lalu postingan di Albeum Foto : TAC Pertamina - EMP Gelam, dimuat lagi akibat saya tidak punya ide saat ini untuk nulis sesuatu, maafkan saya ya)...

..kasih penjelasan ah biar kayak di MPnya para photographers

-Foto diambil dengan kamera saku Canon Ixus 950 iS dengan cicilan tinggal 3x lagi.
-single shot, tadinya mau diulang tapi kata Mas Budi dia pengen di foto juga gantian
-ukuran foto yaitu 2048 x 1536 lumayan buat wallpaper pc
-ISO auto, Exposure auto, Flash auto, White Balance auto, serba auto karena saya memang tidak ngerti apa itu semua.
-Foto diambil siang hari (jelas terlihat kan)
-Foto diambil dengan teknik : memencet tombol bulat dibagian atas kamera tepatnya diantara tombol zoom dan on/off. Memang disitulah letak tombol jepretnyah.
-Foto tidak diedit dengan software, kalau wajah saya terlihat tampan, memang begitulah adanya.
-lokasi foto adalah di sumur SG-15 , Lapangan Sungai Gelam Jambi.
-Model foto bukanlah model professional. Terlihat dari gayanya yang sangat tidak mendukung dengan tema. Karena memang tidak ada temanya.

Sekian ulasan dari saya seorang standard photographer. (saya gagal jadi Darwis Triadi)

Fotografi standar maksudnya bukan standar fotografi. Maksud saya hasilnya biasa-biasa saja. Bagus tidak, jelek pun tidak.

Jumat, 19 Desember 2008

Saya Kangen Fadel

Walaupun katanya gue cuek sama anak. Kenyataannya gue sayang banget sama Fadel. Anak saya dari Ira.

Dan sekarang gue lagi kangen banget. Sama siapa? Sama anak gue. Karena sudah 2 minggu ga ketemu. Akibat dari saya tinggalkan dia.

Saya tinggalkan karena ada tugas kantor ke luar kota, luar pulau. Biasanya dia suka tunggu saya. Sore hari ketika saya pulang kerja.

Terus kita bermain sampai menjelang dia tidur malam. Bermain apa saja yang ada. Tertawa sampai lelah.

Sudah beberapa waktu. Malam-malam saya tiada bercanda dengan dia.

Itu foto waktu Fadel mau pulang dari RS. Gara-gara dia sakit DBD. DBD itu singkatan dari demam berdarah demam. Saya senang dia sudah sembuh.

Semoga Alloh jagain dia disana. Jagain juga Bundanya Fadel. Siapa dia? Tentunya istri saya. I

Minggu, 16 November 2008

Sehari Tiga Motor Amblas - Radar Tulungagung 17 Nopember 2008

Bukan beritanya yang tidak penting. Tapi judulnya yang kurang pas. Saya kira tadinya amblas karena longsor. Kan sekarang lagi nge-trend hujan. Banjir dimana-mana. Ternyata bukan. Ternyata apa? Ternyata maksudnya hilang. Hilang diambil maling. Maling motor maksudnya.

"Nah, setelah sekitar setengah jam, Danti yang tinggal di Desa Kedungsigit, Kecamatan Karangan, ini berniat pulang. Selesai membayar ke penjaga warnet, dia langsung keluar. Namun sampai di teras ternyata motornya juga sudah tidak ada di tempat."

(tin) wartawan Radar Tulungagung

Senin, 10 November 2008

Dililit Utang, Ibu Muda Minum Pupuk-Jambi Independent 10 Nopember 2008

Ini betul-betul headline tiada penting. Buat siapa? Buat saya utamanya. Pertama, Saya selalu berusaha untuk tidak punya utang. Saya mungkin satu-satunya pegawai di kantor saya yang tidak punya kartu kredit. Diluar kebaikan credit card, saya belum bisa menguasai jiwa raga saya kalau saya punya itu kartu kredit. Saya ini konsumtip, salah konsumtif yang benar. Kedua saya bukan ibu-ibu. Memang saya muda (kalau 27 tahun itu masih muda ga sih?, anggap aja masih lah yaa). Ketiga di rumah saya tidak menyimpan pupuk. Baik itu pupuk kompos maupun pupuk kandang. Kenapa? Ya ga mau aja. Saya tidak punya kebun. Mungkin belum. Pengen sih kata istri saya beli kebun. Tapi kami belum sepakat mau menanam apa. Jadi buat apa saya menyetok pupuk. Jadi walaupun ini headline di harian tersebut. Buat saya dilewat saja, tidak usah dibaca. Apalagi diulas dan dipikirkan karena tergolong berita tidak penting.

Selasa, 21 Oktober 2008

Lembur Boleh, Asal Jangan Merusak Kesehatan

Sudah lama tidak lembur. Karena tidak ada pekerjaan yang sampai larut. Biasanya jam setengah empat sore sudah pulang. Tapi kemarin saya lembur. Bukan karena ada pekerjaan penting. Kemarin keluar dari kantor setelah magrib. Itu karena saya ajak seorang temen kantor. Iya saya ajak untuk 'batle'. Itu istilah kami untuk bertarung bukan berantem maksudnya. Tapi lewat permainan kartu Vandaria Wars. Semacam permainan jenis dari strategi. I'm newbie, and he is a master.

Kembali ke soal lembur. Cukup sering teman-teman pada lembur. Pulang sampai larut malam. Bahkan sampai masuk pada hari Sabtu. Hari Sabtu adalah hari libur bagi kami yang di hire point of domicile Jakarta. Apakah mereka memang banyak pekerjaan? Atau pada waktu normal yang disediakan Senin-Jumat mereka bekerja tidak optimal. Saya tidak tahu. Saya tidak mau menuduh. Pun bukan saya yang membayar gaji dan lebur mereka.

Lembur dikantor kami memang mendapatkan insentif tambahan. Tapi belum pernah saya ambil selama ini. Karena saya memang jarang sekali lembur. Boss saya baik atau saya yang tidak rajin, entahlah. Bagi temen-temen yang perlu lembur silahkan saja. Pesen saya boleh lembur, asalkan jangan merusak kesehatan. Karena uang yang dikumpulkan dari hasil lembur, tidak ada artinya dibandingkan harga kesehatan.


Selasa, 14 Oktober 2008

Temen Pindah Kerja, Saya Ganti Komputer

Saat itu hari Senin. Saat anak sekolah back to school. Setelah mereka liburan lebaran. Kasian anak saya yang namanya Fadel. Dia tidak dapat libur. Karena dia memang belum sekolah. Kamu jangan anggap saya tidak bertanggungjawab. Tidak mau menyekolahkan anak. Karena memang Fadel baru berusia 18 bulan. Dengan sedikit bangga saya mau bilang. Bilang kalo setiap bulan sudah saya sisihkan. Itu dari penghasilan saya buat tabungan pendidikan. Maksudnya pendidikan Fadel kelak. Tapi Allah Maha Kuasa. Saya jangan bangga dulu lah. Iya iya saya ga jadi bangga kalo gitu. Dengan rendah hati saya mau bilang bla..bla..bla.

Tapi ini cerita tentang kejadian di kantor. Itu ada temen seorang Geologist. Sebut saja dia Kang M. Karena namanya adalah Mahmud. Sebenarnya dia keturunan raja-raja Jawa. Tetapi saya belum pernah denger dia ngobrol pakai bahasa Jawa. Malah dia sering pakenya Bahasa Sunda. Saya duga karena dia tumbuh di Bandung. Kamu jangan kira tumbuhan. Sebab saya tidak menemukan kata pengganti "grew up" Maaf atas Bahasa Indonesia belum saya yang ini lancar.

Kang M telah pergi sejak Senin itu. Pergi meninggalkan kami. Kami yang dia tinggalkan. Dia pindah kerja. Tetap sebagai geologist. Tetap sebagai buruh. Tetap sebagai manusia yang menunggu dibayar sampai tanggal 25. Tetap mengurusi data log sumur. Tetap mengurusi interpretasi seismik. Tetap ikut meeting. Tetap harus datang pagi dan pulang sore hari. Tetap harus mengajukan cuti kalau mau liburan. Yang berbeda adalah kantornya, atasannya dan besar gajinya.

Kang M pergi meninggalkan komputernya. Dia tidak boleh bawa. Karena itu barang inventaris. Bukan barang pribadi. Dia boleh bawa bukukuliah, CD mp3, jaket, topi, payung, gelas minum pribadinya. Tapi tidak dengan itu komputer workstationnya. Setelah bermunajat kepada Alloh Yang Maha Mencipta. Saya putuskan untuk minta ijin kepada Pak Bambang. Pak Bambang itu bagian IT. IT itu akronim dari Information Technology. Minta ijin untuk menggunakan komputer workstation HP xw4400 bekas Kang M. "bisa bisa.." kata Pak Bambang.

Seharian saya memindahkan data dan mensetting komputer baru tapi bekas. Komputer yang lebih 'kenceng' dibanding sebelumnya. Jadi temen kerja sehari-hari yang baru. Untuk buka software G&G. Untuk buka email. Untuk baca dan posting blog. Untuk simpen file-file penting. Untuk simpen file-file tidak penting. Untuk baca berita dari portal berita. Untuk main game online. Kang M, Kang Mahmud sajalah ga usah pake inisial segala. Kang Mahmud bilang di kantor baru belum dapat komputer. Enak dia jadi mengurangi pekerjaan.

Begitulah cerita kali ini. Yang menurut saya sih kurang penting. Malahan tidak penting sama sekali. Apalagi buat kamu. Selamat jalan Kang M, selamat datang komputer.


Kamis, 11 September 2008

Jishnu a.k.a Arjuna

Pengen punya kartu ini deh.

1. Karena saya suka sama expansion Vhranas Yuga nya Vandaria Wars.

2. Tokoh Arjuna itu selalu menarik perhatian saya. Saya suka cerita pewayangan. Walaupun bukan maniak dan hapal.

Tadi baca-baca wikipedia, baru tau kalau Jishnu itu nama laen Arjuna. Jishnu artinya hebat ketika marah. Nama-nama lainnya adalah :

Dhanañjaya
(perebut kekayaan)
Gandīvi (Gandiwi, pemilik Gandiwa, senjata panahnya)
Kuruśreṣṭha (Kuru-sresta, keturunan dinasti Kuru yang terbaik)
Wijaya (yang selalu memenangkan setiap pertempuran)
Sawyashachī (Sawya-saci, yang mampu memanah dengan tangan kanan maupun kiri)

dan yang paling keren :

Janaka yang artinya Beristri Banyak


Jakarta, 12 September 2008

Senin, 25 Agustus 2008

Belajar dari anak : Fadel sudah bisa jalan

3 bulan yang lalu saya menanti. Itu menanti saat Fadel bisa jalan sendiri. Fadel itu anak saya. Saat itu terjadi. Saya seneng banget. Walau baru beberapa langkah saja kemudian terjatuh. Tapi saya bangga kalau dia mencoba berjalan. Sekarang Fadel sudah lancar. Sudah lancar berjalan. Bahkan berlari, melompat dan jalan mundur dia sudah bisa. Tapi saya jadi capek ngejar-ngejar dia. Maksudnya ngejagain dia. Karena dia lincah sekali. Sebentar-sebentar dia ke depan. Sebentar-sebentar sudah di kamar, atau di dapur atau ke kamar mandi. Kalau pintu dibuka dia keluar rumah. Terus kalau jalan-jalan. Tamasya maksudnya. Dia ga mau digendong. Dia maunya jalan. Lari-lari ke sana ke mari. Rasa senang saya yang 3 bulan lalu mulai hilang. Maksudnya saya jadi lupa kalau dulu pernah senang. Tapi saya diingatkan sama Ira. Ira itu istri saya. Dia berharap menjadi istri yang pertama dan terakhir. Dia ingatkan saya akan anugrah dari Allah Yang Maha Mencipta. Menciptakan Fadel. Membuat Fadel bisa jalan. Bisa lari. Bisa melompat. Bisa bikin saya olahraga ngejar-ngejar dia. Bisa bikin kita sehat.Terus saya jadi sadar. Saya sadar saya bahwa ini bagian nikmat dari Allah Yang Maha Pemberi Nikmat. Insya Allah Fadel semakin besar. Tanpa terasa dia sudah sekolah. Sudah ABG. Sudah Remaja. Mungkin sudah tidak mau main kejar-kejaran sama saya. Terus saya merindukan saat-saat seperti sekarang. Saat dia masih kecil dan mau main dengan saya. Saya jadi pengen pulang nih. Pulang ke rumah. Terus main sama Fadel. Main apa saja. Main kejar-kejaran juga ayo. Sampai kita capek. Terus kita tidur bersama.

Di Kantor.
26 Agustus 2008

Sabtu, 02 Agustus 2008

Foto Usia 1 Tahun Ayah dan Anak

Foto yang atas. Itu foto saya waktu kecil.
Waktu ngerayain ulang tahun 1 tahun.
Maksudnya yang pertama ultahnya.
Itu terjadi 27 tahun lampau alias silam.
Foto yang dibawahnya. Itu foto anak saya waktu masih kecil.
Iya memang sekarang pun dia masih anak kecil.
Foto itu pun diambil 4 bulan lalu. Saat beliau ultah pertamanya.
Jadi kedua foto itu adalah pada moment yang sama.
Kesamaan lain adalah kami sama-sama tampan.
Karena Allah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya bentuk.
Begitu Kata Pak Ustadz lupa namanya di khotbah Jumatan.
Saya jadi merenung. Merenung Fadel anakku itu.
Bagaimanakah keadaan dia 27 tahun akan datang.
Apakah dia seganteng ayahnya saat ini? Atau lebih cakep.
Tapi lebih penting adalah semoga dia jauh lebih sholeh.
Semoga dia mendapatkan kedudukan yang mulia.
Dipandang oleh manusia dan lebih penting oleh Allah Yang Maha Mulia.
Amin. Ya Robbal alamin


(Jakarta, 3 Agustus 2008)
(Met ulbul ke-16 bulan anakku Fadel di Cilacap sana)

Kamis, 17 Juli 2008

Vandaria Wars: React - Action

" Walau kau ikat tanganku, bungkam mulutku, jegal langkahku, tutup mataku, kurung tubuhku...semua percuma! Semua mimpi-mimpiku tetap ada! "

Copyright Ben Olson (Midway)

Kamis, 10 Juli 2008

Kamu adalah Kaos Oblong yang Kamu Pakai

Tulisan ini seperti mengikuti slogan. Yaitu slogan "you are what you eat". Gara-gara memperhatikan orang-orang di Bandung seminggu ini. Pemuda, pemudi, bapak2, ibu2, pedagang kaki lima, bos, anak sekolah, anak jalanan mereka pakai kaos oblong. Kaos oblong alias t-shirt. Mungkin memang warna, gambar, corak, motif kaos oblong yang dipakai mencerminkan pribadi manusia yang memakai. Pemakai kaos tim sepakbola pasti pemain bola amatiran paling tidak suka menyimak siaran sepakbola di TV. Yang pakai kaos band underground pasti suka musik sejenis. Tapi kayaknya ada juga deh anak band yang pake kaos gambar Che Guevara. Mungkin disangkanya seniman semacam (Alm) Harry Roesli. Anak cinta kampus pake kaos yang ada tulisan almamaternya. Anak gaul pake kaos pake kaos merk gaul. Anak jalanan pake kaos yang paling dekil. Anak modis selalu pake kaos sesuai tuntutan trend dan jaman. Suka banyak lihat dijalan cewek-cewek pake kaos starbucks. Walau mungkin harga kaos itu murah dari harga kopi starbucksnya sendiri. Promosi gratis tuh. Soal murah kaos merk adidas bisa dijual di PKL. PKL itu pedagang kaki lima dengan sangat murah. Kaos aspal kali ya. Kaos partai adalah seragam kerja mamang tukang becak. Aktivis dakwah ga mungkin mau pake kaos gambar sarah azhari (emang ada?) atau pake kaos tulisannya merek bir. Itu temen kost saya initialnya AH kependekan dari anes husen. Pernah dikasih sama orang kaos tulisannya USA. Dengan cerdik tulisan itu disilang pake spidol. Soalnya dia lagi mau pergi ke Salman. Masjid Salman maksudnya. Daripada di liatin orang ya Nes. Wah silahkan deh direnungkan urusan kaos yang ga penting ini. Jadi jangan pake kaos oblong yang tiada sesuai dengan hati kita yah. Dadah Wassalam.
(Bandung, 10 Juli 2008)

Kamis, 19 Juni 2008

Boston Celtics Juara NBA 2008

Tentang NBA. National Basketball America. Permainan bola basket. Tahun ini juaranya Boston Celtics yang mengalahkan Los Angeles Lakers 4-2 dalam best of seven series. Sebenarnya saya menyukai Lakers. Itu dari jaman dulu. Tapi ya sudah lah tidak apa-apa. Kobe Bryant sudah mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Perlu dicatat bahwa dia MVP Regular Season tahun ini.Ah tidak usah dicatatlah. Itu tidak penting. Jadi selamat ajalah buat para pemain Celtics.Itu si Kevin Garnett, Paul Pierce dan Ray Allen yang memang belum pernah ngerasain cincin juara NBA selama karirnya.

Kamis, 05 Juni 2008

Seniman Monolog Bis Kota

Kemarin sore selesai jam kerja tidak langsung pulang. Itu saya main Futsal sama temen-temen kantor. Main di Kick Spot deket-deket juga sama kantor. Itu bola futsal lagi ga enak. Kempes kurang angin. Setelah main futsal saya lapar. Terus saya makan. Abis makan dan solat Isya baru saya pulang. Pulang naik Bis P6 menuju Cawang. Itu bis sudah penuh. Ah itu ternyata ada satu bangku kosong. Saya duduk di bangku itu. Kira-kira ditengah bis. Di bagian depan Bis ada seorang pengamen. Oh bukan pengamen ternyata. Itu ada lelaki yang sedang melakukan teater tunggal. Dia ber-monolog, itu bukan sih istilahnya? Yah tapi kamu ngerti kan.
Wah tadinya saya sudah tidak menghiraukan. Tetapi ternya orang itu bisa menarik perhatian. Itu orang jelas sekali berasal dari Jawa Timur. Logatnya khas banget. Jadi inget temen kuliahku si Hadi yang dari Magetan. Hadi 2 minggu lalu menikah. Tapi jauh di Lumajang. Saya tidak bisa hadir. Maaf ya Di. Iya ga apa-apa. Paling begitu kata Hadi Kenthon. Kenthon itu panggilannya.
Sekira 10 menit saya menyimak cerita yang dibawakannya. Mengenai hubungan antara seorang ayah dan anaknya. Hubungan itu terlalu dingin sejak si anak masih kecil. Setelah si anak dewasa dan merantau ke luar kota barulah kebekuan itu mencair. Hubungan pun menjadi mulai akrab dan saling kangen satu sama lain. Namun sayangnya tidak lama kemudian anaknya itu mengalami kecelakaan lalu lintas saat mengendarai motor. Sepeda motor maksudnya. Kakinya harus diamputasi. Itu dipotong sebagian. Dan mengalami gangguan mental. Degh. Saya langsung teringat anak lelakiku. Fadel. Memang sekarang sih hubungan saya dan Fadel dekat. Setiap petang (petang=sore/maghrib) Fadel menanti kepulangan saya dari tempat kerja. Liat wajahnya yang ceria sumringah aja bikin capek saya hilang. Sebenernya lebih hilang lagi kalo udah dipijitin istri saya sih. Nah saya takut Fadel beranjak dewasa hubungan saya sudah tidak sehangat saat ini. Mungkin saya semakin sibuk dengan pekerjaan. Ataupun Fadel yang lebih senang menghabiskan waktu dengan komunitasnya. Yah gara-gara monolog itu saya jadi termenung (gimana sih yang namanya termenung itu). Maksudnya kepikiran bangetlah. Tetap seniman jalanan ini juga butuh makan. Ini bisnis juga brur. Makanya begitu dia mengedarkan tempat untuk menaruh uang pada penumpang. Saya rogoh itu saku baju dan keluarin beberapa lembar uang ribuan. Yang ternyata malah lebih mahal dari ongkos naik bisnya. Ga apa-apalah sekali-kali. Lagian itu orang sudah bikin saya bersyukur sama Allah. Dan kalo saya yang bermonolog seperti dia, rasanya agak kecewa deh kalo cuma dihargai beberapa ribu dalam sekali tampil.

Senin, 26 Mei 2008

BELAJAR DARI ANAK 2 : PIRING PECAH

Hari Minggu siang saya dan keluarga makan di padang. Di rumah makan padang maksudnya. Saya dan istri saya makan duluan. Sedangkan mbak pengasuh anak saya makan belakangan. Karena dia harus menjaga dulu anak saya Fadel. Kenapa Fadel harus dijaga? Karena dia masih kecil. Baru 13 bulan usianya. Fadel lagi lincah-lincahnya. Semua barang ingin dipegangnya. Rasa keingintahuannya besar. Fadel belum lancar jalan. Masih tertatih-tatih. Ketika Fadel berdiri diatas kursi dekat meja makan rumah makan itu. Firasat saya mengatakan bahwa piring-piring harus dijauhkan dari jangkauan Fadel. Ataupun Fadel yang harus dijauhkan dari piring-piring berisikan berbagai masakan padang itu. Dan benar saja tidak sampai semenit setelahnya. Fadel telah menarik sebuah piring dari atas meja. Berhubung itu piring beling. Bukan piring kertas. Serta merta (baru kali ini saya gunakan kata ”serta merta”) piring itu pecah begitu mendarat di lantai. Posisi saya waktu itu adalah lagi nikmat-nikmatnya makan kikil. Hampir saja emosi jiwa saya keluar. Untunglah saya segera sadar. Saya kendalikan diri saya. Saya tatap mata anak lelakiku itu. Ada perasaan bersalah dikedua bola matanya. Kemudian dia berkata ”..cah” (mungkin maksudnya ”pecah”). Saya pun langsung mengirimkan padanya senyuman seraya berkata ” iya ga apa-apa Del, nanti piringnya diberesin” Lalu pancaran keceriaan tersingkap lagi dari wajahnya menggantikan raut ketakuan dan rasa bersalahnya. Beberapa saat kemudian Fadel pun tertawa dan bercanda lagi seolah tidak pernah terjadi apa-apa.

Sekali lagi Fadel telah menjadi sarana Saya untuk belajar. Kali ini saya belajar apa yang namanya KESABARAN. Saya orang yang kurang bersabar. Coba seandainya jika amarah saya keluar waktu itu. Rugilah saya. Piring bisa diganti. Tetapi luka hati yang mungkin tertanam dalam jiwa Fadel akan lama membekas. Hal kedua yang saya belajar adalah memaafkan diri sendiri atas kesalahan yang dilakukan. Fadel telah menunjukkan pada saya bahwa membuat kesalahan itu tidak masalah. Selama kita mengakui dan memperbaikinya. Terima kasih Fadel, Papi belajar lagi dari kamu.

Kamis, 15 Mei 2008

Belajar dari Anak I

Anak-anak adalah makhluk yang ajaib. Cobalah ingat waktu kita masih anak-anak. Sebagian besar dari kita akan tersenyum mengingat tingkah laku kita sendiri. Saya termasuk anak yang banyak terkenang ceritanya. Berbagai kejadian tragis seperti keserempet becak, kaki kejepit pipa ataupun membuat kompor meleduk di dapur nenek saya. Ada juga kejadian haru saat kakekku meninggal dunia saat saya baru mengenal dekat dengan beliau. Tentu ada juga cerita bahagia dan senang dalam keluarga kami.
Sekarang saya dititipi Allah seorang anak laki-laki. Secara fisik mirip-mirip dengan saya waktu kecil. Saya amati perkembangan anakku dari hari ke hari. Walau kadang aku pulang kerja dia sudah tidur. (Maafkan Papi ya Fadel). Tadinya saya berpikir dan berusaha bagaimana caranya mendidik Fadel anakku dengan cara terbaik yang dapat kulakukan. Tetapi belakangan paradigma itu sedikit berubah. Ternyata Fadel pun tak disadari telah mendidik Saya. Dia telah membuat Saya harus bisa menjadi lelaki yang bertanggungjawab atas keluarga. Fadel juga menguji kesabaran dan ketabahanku.
Ternyata kita harus banyak belajar dari anak-anak.Mereka bisa tertawa lepas. Mereka memaafkan orang lain dan dirinya sendiri. Mereka melupakan kesalahan hari kemarin. Mereka tidak merisaukan hari esok. Mereka benar-benar menikmati hari ini, saat ini, moment ini. Suatu hal yang sulit dilakukan orang yang telah beranjak dewasa termasuk saya.

Senin, 21 April 2008

Buku : Ayah vs Anak Lelakinya

Itu gambar cover buku berjudul "Ayah Vs Anak Lelakinya" yang baru saya baca seminggu yang lalu. Sejak awal lihat covernya saya langsung tertarik. Ternyata memang buku yang bagus. Isinya menceritakan berbagai kisah nyata. Tanpa terlalu menggurui dari kisah-kisah itu bisa kita ambil hikmah dan pelajaran. Baik posisi kita sebagai seorang anak maupun sebagai seorang ayah. Sebagai anak saya merasa bersyukur sekali memiliki seorang ayah yang banyak menanamkan sifat positif kepada saya. Walaupun ada 1 - 2 hal yang tidak sependapat dengan saya. Sebagai seorang ayah baru. Maksudnya baru 1 tahun saya menjadi ayah untuk Fadel. Saya belajar untuk menerapkan bagaimana menjadi seorang ayah yang baik namun tetap menjadi diri saya sendiri. Insya Allah apa-apa yang baik dari ayah saya (Papah) akan saya contoh. Dan apa yang bisa saya lakukan yang terbaik buat Fadel (maupun anak-anak saya lainnya kelak jika Allah mengizinkan) akan saya berikan. Jadi seorang ayah/bapak/papah/papih itu seru. Tiap kali anak saya bisa sesuatu yang baru. Tiap kali itu juga saya mendapat pelajaran baru. Alhamdulillah Terima Kasih.

Rabu, 09 April 2008

UCL Quarter-Final : Liverpool FC (4) - Arsenal (2)

Malam itu ada siaran langsung pertandingan bola. Sepak bola maksudnya. Itu tim kesukaan saya yang bermain. Liverpool FC. The Reds julukannya. Bermain melawan Arsenal klub dari London. London adalah ibu kota negara Inggris. Kalau Indonesia ibu kotanya Jakarta. Iya semua orang yang baca ini sudah tahu. Kembali lagi. Itu pertandingan perempat final liga champion eropa leg kedua. Leg pertama hasilnya imbang 1-1 di stadion emirates. Malam itu saya tidur lebih awal. yaitu jam 9 malam. Terima kasih anakku Fadel karena engkau telah tertidur sejak jam setengah 9. Atau 20:30. Jam 1:45 saya bangun karena alarm. Itu saya yang bikin atur dia bunyi jam segitu. Bukan teknologi yang mutakhir. Biasa-biasa saja. Saya nyalakan televisi, salah satu stasiun swasta di negeri ini. Yaitu RCTI. Pertandingan sudah berjalan 1 menit. Saya tunggu itu permainan berlangsung. Sampai akhirnya itu gol terjadi. Buat Arsenal. 0-1. Saya tegang. Saya nonton lagi. 1-1 Hypia membalas buat Liverpool. Saya nunggu lagi.Babak pertama selesai. Para pemain istirahat. Tiba-tiba perut saya mules. Saya nyalakan pompa air. Istri saya terbangun. Anak saya tidak terbangun. Dia masih saja tidur. Sedang mimpi apa dia tidak tahulah. Lalu saya masuk kamar mandi dan melaksanakan hajat itu. Iya kamu tahu lah. Saya keluar kamar mandi. Itu pertandingan babak kedua sudah mulai. Saya nonton lagi. Gol. Torres bikin skor 2-1. Skor ini membuat saya sudah tidak ingin nonton lagi. Saya ingin pertandingan berakhir sajalah. Tapi saya tetep nonton. Terjadilah apa yang saya kuatirkan. Arsenal cetak gol. Skor 2-2. Kalau tetap begini Liverpool akan tersingkir lewat peraturan away gol. Tidak lama kemudian Liverpool cetak gol lewat penalti SG8. Itu pertandingan berlanjut lagi. Itu Arsenal menyerang bak kesetanan. Ceileh kata-katanya kayak di situs ulasan sepak bola beneran. Saya sempat ketar-ketir. 4-2. Itu Babel cetak gol bagus. It's Over. Priiit. Wasit tiup peluit. Saya matiin TV Saya tidur lagi sambil tersenyum. Saya lihat anakku juga tersenyum dalam tidurnya. Mungkin diapun pendukung The Reds Liverpool. Walk on,,,walk on...through the storm...You'll Never Walk Alone.

Kamis, 03 April 2008

Pindahan Rumah dari Blogger

Rasanya kayak pindahan rumah. Maksudnya saya kan bikin blog duluan di blogger sekarang bikin juga di multiply. Itu karena ikut kata temen saya. Temen saya namanya Anes. Itu temenan sudah lebih dari satu dekade. Anes itu lelaki. Berarti dia bukan perempuan. Maaf, maaf ini bukan waktunya ngomongin dia. Kembali ke topik. Maksudnya kembali ke topik pindah blog. Karena kecangggihan teknologi. Saya bisa dengan mudah memindahkan isi blogspot saya ke multiply. Canggih ga sih ? Ga terlalu sih ya.

Senin, 31 Maret 2008

Naek Angkot, Seorang Ibu Marah-marah


Pulang kerja sudah lumayan malam. Turun dari bis terus naek angkot menuju rumah. Istri dan anak sudah menanti. Iya gitu menanti? tak tahu lah mungkin juga mereka sudah tertidur. Itu ada angkot yang sedang ngetem. Ngetem itu artinya menunggu penumpang. Itu angkot ngetem di pas jalan tanjakan nan sempit di pertigaan. Ngerti kan? masa harus saya gambar. Saya naek itu angkot. Di dalam angkot ada 3 orang punampang lain. 1 menit. 2 menit. 5 menit menunggu. Itu angkot akhirnya jalan juga. Baru masuk gigi satu dari seberang jalan terlihat seorang ibu setengah berlari. Itu ibu punya badan tidak kurus. Bawa tas yang cukup besar. Baru dia masuk ke dalam angkot. Angkot pun sudah melaju sambil sedikit ngajol. Itu ibu masih nonggeng belum sempat menempatkan pantatnya ke jok. Otomatis lah ibu itu terjungkal. Alhamdulillah akhirnya nemu juga kata yang tepat untuk menggambarkan peristiwa itu. Iya. Terjungkal. Angkot pun berhent. Ibu itu memarahi supir angkot.
"Hay, yang bener dong!" kata ibu
"......" supir angkot diam saja
"ga bener nih, ngetem kok di tanjakan, berbahaya tau!!" kira-kira begitu kata si Ibu
"yeee kenapa ibu naek angkot ini barusan" supir angkot melawan
"hehh kalau dikasih tahu yang bener jangan ngelawan ya!"
".........." supir angkot diam lagi
tooottt,,,, tooot,,,, toootttt -supir angkot malah bunyiin klakson yang suaranya aneh dan ngagetin orang- si Ibu jadi tambah kesel.
"kiri kiri" kata si Ibu
Lalu si Ibu turun, tak tahulah apakah memang diditu tujuan dia. Sang supir angkot pun tertawa.
Tak berapa lama saya sampe rumah. Di rumah istri saya masih menunggu. Belum tidurlah dia. Lalu saya bertanya pada istri saya. Apakah dia naek angkot hari ini. Jawabannya tidak. Oh baguslah.

26 Maret 2008

Rabu, 26 Maret 2008

Fadel Sakit

Itu foto anak kecil. Anak saya. Namanya Fadel Al Farabi. Itu anak pertama saya. Maksudnya saya baru punya anak satu. Long weekend kemarin fadel sakit. Sakit pilek dan batuk. Badannya panas. Sampai 39,5 derajat celcius. Tidak usahlah dikonversi ke skala fahreinheit.

Pi, Fadel batuk dan panas sekali badannya!kata istri saya
Sudah dikasih obat belum ?kata saya
Sudah bisolvon, tapi masih
Kasian Fadel. Kalau sakit dia tidak begitu ceria. Jarang tertawa. Jarang ngajak bercanda. Kalau malam hari dia jadi sering terbangun. Ira. Istri saya jadi tidak bisa tidur. Begitu pun saya. Tapi saya lumayan banyak juga tidurnya. Hari kedua, Fadel saya ajak ke dokter anak. Dokter Djoko namanya. Walaupun tanggal tua saya paksakan juga. Belum gajian maksudnya. Yah itulah resikonya jadi orang gajian. Harusnya jadi enterpreneur. Tapi sudah tidak usah dibahas disini.Untunglah ada donatur. Tidak lain tidak bukan neneknya Fadel. Itu mamah saya. Ramai sekali di dokter anak itu. Tentulah dokter itu senang pemasukannya bertambah. Saya sedih dokter senang. Roda kehidupan berputar. Suatu saat saya senang dokter sedih. Fadel diberikan obat. Obatnya ada 4 jenis. Istri saya bayar ke apotik. Hari ketiga panas Fadel sudah turun. Tapi masih batuk dan pilek. Bangun malam juga tentunya. Kebetulan saya lagi libur kerja. Sekarang fadel sudah hampir sembuh. Alhamdulillah dia sudah ceria. Kalau saya pulang kerj dia suka ajak main saya. Senanglah hati saya. Walaupun reimbursement biaya dokter dan obat belumlah diganti kantor. Tidak apa-apa. Saya tidak kecewa. Karena Fadel sudah sembuh.

Selasa, 18 Maret 2008

Meeting, kayak kenal?


Sebagai pegawai saya nurut aja kalo disuruh meeting. Meeting yang nyambung atau tidak nyambung sekalipun. Meeting itu penting, kata yang ngundang. Meeting itu ngabisin waktu kata yang males datang. Hari ini saya meeting lagi. Undangan meeting jam 3 sore. Meeting baru mulai jam 3 lewat 20 menit. Itu sudah biasa. Meeting selesai jam 4 lewat 40 menit. Artinya meeting 1 jam 20 menit. Apakah saya mengerti apa yang dibahas? Jawabannya jelas tidak. Saya sudah mengalokasikan 6,25% waktu saya hari ini untuk meeting itu. Itu artinya 18,75% dari waktu kerja 8 jam. Percayalah saya sudah hitung pakai kalkulator. Karena saya dulu tidak ikut kumon dan mental aritmatika.
Sudah sering saya meeting lebih dari 3 jam. Berapa lamakah sebaiknya meeting ? Saya juga tidak tahu. Meeting adalah ngobrol yang lebih elegan. Tempatnya spesial. Bahasanya juga bahasa dewa. Kalau ketawa, humornya kelas atas. Sambil sesekali minum kopi atau cemilan. Hasil meeting harus ditulis. Minutes of meeting namanya. Urusan dikerjain atau tidak belakangan. Yang penting waktu meeting dibicarakan. Tidak bisa ngobrol sambil makan siang di warung pecel lele depan kantor disebut meeting. Karena tidak ditulis dan pakai bahasa melayu tinggi. Meeting itu penting. Tapi lebih penting itu aplikasinya. 15% meeting, 85% kerjakan. Itu lebih cocok menurut saya.

Senin, 17 Maret 2008

Pengen Nulis Tapi Gak Sempet

Aneh, udah bikin blog sendiri tapi malah gak sempet nulis !

Rabu, 12 Maret 2008

Ulang Tahun

Itu diatas foto saya. Waktu itu saya lagi ulang tahun yang pertama. Artinya waktu itu umur saya 1 tahun. Difoto itu apakah yang saya lakukan ? Saya juga sudah lupa. Tangan saya memegang cup es krim. Saya sudah lupa apa rasanya. Beberapa hari yang lalu saya ulang tahun lagi. Ulang tahun saya yang ke-27. Selamat ulang tahun kata teman-teman dan keluarga. Terima kasih kata saya. Lagi-lagi saya makan es krim. Apakah saya selalu makan es krim kalau ulang tahun. Seingat saya tidak.
Sejak kecil ulang tahun buat saya adalah hari spesial. Karena saya suka ketawa dan senyum-senyum sendirian menanti hadiah. Karena umur saya tambah tua. Karena jatah hidup saya semakin berkurang.
Sekali lagi saya mau mengucapkan selamat. Selamat ulang tahun buat saya sendiri. Semoga saya tambah baik dan kelak masuk surga. Terima kasih jawab saya sendiri.

Tulisan Pertama


Tidak menulis lebih sulit daripada menulis.

Bolak-balik pertimbangan saya. Menimbang untuk menulis di suatu blog atau tidak. Bimbang hati saya. Jika menulis sudah menjadi rutinitas saya, haruskah orang lain tahu.Tahu apa yang ada dalam hati dan pikiran saya. Bahkan saya sendiri sering malu mengakuinya.

Achirnja saya putuskan sesuai hati nurani. Saya putuskan untuk menulis dalam blog. Blog ? saya juga belum mengerti betul apa itu blog. Pokoknya nulis aja dulu. Nanti juga tahu sendiri. Begitulah keputusan saya.

Sekarang apa yang saya mau tulis. Saya juga tidak tahu pastinya. Apa ajalah terserah saya. Pendapat orang tentunya beda-beda. Suka atau tidak urusan masing-masing. Blog nya juga saya yang bikin.

Temen saya juga udah pada bikin blog. Blog mereka ada yang bagus ada juga yang ancur. Paling tidak kalo saya ditanya orang,

”woi, punya blog ga ?”

”punya” jawaban saya.

Paling enak nulis tentang diri sendiri. Karena kemungkinan tidak ada yang protes. Tetapi jika saya menulis orang lain. Semoga tidak ada yang marah sama saya.

Sekarang saya sudahi saja tulisan pertama ini. Tulisan pertama ini semoga bukan terakhir. Terima kasih jika anda membaca tulisan ini, ternyata bukan saya satu-satunya.