Kamis, 17 Juli 2008

Vandaria Wars: React - Action

" Walau kau ikat tanganku, bungkam mulutku, jegal langkahku, tutup mataku, kurung tubuhku...semua percuma! Semua mimpi-mimpiku tetap ada! "

Copyright Ben Olson (Midway)

Kamis, 10 Juli 2008

Kamu adalah Kaos Oblong yang Kamu Pakai

Tulisan ini seperti mengikuti slogan. Yaitu slogan "you are what you eat". Gara-gara memperhatikan orang-orang di Bandung seminggu ini. Pemuda, pemudi, bapak2, ibu2, pedagang kaki lima, bos, anak sekolah, anak jalanan mereka pakai kaos oblong. Kaos oblong alias t-shirt. Mungkin memang warna, gambar, corak, motif kaos oblong yang dipakai mencerminkan pribadi manusia yang memakai. Pemakai kaos tim sepakbola pasti pemain bola amatiran paling tidak suka menyimak siaran sepakbola di TV. Yang pakai kaos band underground pasti suka musik sejenis. Tapi kayaknya ada juga deh anak band yang pake kaos gambar Che Guevara. Mungkin disangkanya seniman semacam (Alm) Harry Roesli. Anak cinta kampus pake kaos yang ada tulisan almamaternya. Anak gaul pake kaos pake kaos merk gaul. Anak jalanan pake kaos yang paling dekil. Anak modis selalu pake kaos sesuai tuntutan trend dan jaman. Suka banyak lihat dijalan cewek-cewek pake kaos starbucks. Walau mungkin harga kaos itu murah dari harga kopi starbucksnya sendiri. Promosi gratis tuh. Soal murah kaos merk adidas bisa dijual di PKL. PKL itu pedagang kaki lima dengan sangat murah. Kaos aspal kali ya. Kaos partai adalah seragam kerja mamang tukang becak. Aktivis dakwah ga mungkin mau pake kaos gambar sarah azhari (emang ada?) atau pake kaos tulisannya merek bir. Itu temen kost saya initialnya AH kependekan dari anes husen. Pernah dikasih sama orang kaos tulisannya USA. Dengan cerdik tulisan itu disilang pake spidol. Soalnya dia lagi mau pergi ke Salman. Masjid Salman maksudnya. Daripada di liatin orang ya Nes. Wah silahkan deh direnungkan urusan kaos yang ga penting ini. Jadi jangan pake kaos oblong yang tiada sesuai dengan hati kita yah. Dadah Wassalam.
(Bandung, 10 Juli 2008)