Selasa, 21 Oktober 2008

Lembur Boleh, Asal Jangan Merusak Kesehatan

Sudah lama tidak lembur. Karena tidak ada pekerjaan yang sampai larut. Biasanya jam setengah empat sore sudah pulang. Tapi kemarin saya lembur. Bukan karena ada pekerjaan penting. Kemarin keluar dari kantor setelah magrib. Itu karena saya ajak seorang temen kantor. Iya saya ajak untuk 'batle'. Itu istilah kami untuk bertarung bukan berantem maksudnya. Tapi lewat permainan kartu Vandaria Wars. Semacam permainan jenis dari strategi. I'm newbie, and he is a master.

Kembali ke soal lembur. Cukup sering teman-teman pada lembur. Pulang sampai larut malam. Bahkan sampai masuk pada hari Sabtu. Hari Sabtu adalah hari libur bagi kami yang di hire point of domicile Jakarta. Apakah mereka memang banyak pekerjaan? Atau pada waktu normal yang disediakan Senin-Jumat mereka bekerja tidak optimal. Saya tidak tahu. Saya tidak mau menuduh. Pun bukan saya yang membayar gaji dan lebur mereka.

Lembur dikantor kami memang mendapatkan insentif tambahan. Tapi belum pernah saya ambil selama ini. Karena saya memang jarang sekali lembur. Boss saya baik atau saya yang tidak rajin, entahlah. Bagi temen-temen yang perlu lembur silahkan saja. Pesen saya boleh lembur, asalkan jangan merusak kesehatan. Karena uang yang dikumpulkan dari hasil lembur, tidak ada artinya dibandingkan harga kesehatan.


Selasa, 14 Oktober 2008

Temen Pindah Kerja, Saya Ganti Komputer

Saat itu hari Senin. Saat anak sekolah back to school. Setelah mereka liburan lebaran. Kasian anak saya yang namanya Fadel. Dia tidak dapat libur. Karena dia memang belum sekolah. Kamu jangan anggap saya tidak bertanggungjawab. Tidak mau menyekolahkan anak. Karena memang Fadel baru berusia 18 bulan. Dengan sedikit bangga saya mau bilang. Bilang kalo setiap bulan sudah saya sisihkan. Itu dari penghasilan saya buat tabungan pendidikan. Maksudnya pendidikan Fadel kelak. Tapi Allah Maha Kuasa. Saya jangan bangga dulu lah. Iya iya saya ga jadi bangga kalo gitu. Dengan rendah hati saya mau bilang bla..bla..bla.

Tapi ini cerita tentang kejadian di kantor. Itu ada temen seorang Geologist. Sebut saja dia Kang M. Karena namanya adalah Mahmud. Sebenarnya dia keturunan raja-raja Jawa. Tetapi saya belum pernah denger dia ngobrol pakai bahasa Jawa. Malah dia sering pakenya Bahasa Sunda. Saya duga karena dia tumbuh di Bandung. Kamu jangan kira tumbuhan. Sebab saya tidak menemukan kata pengganti "grew up" Maaf atas Bahasa Indonesia belum saya yang ini lancar.

Kang M telah pergi sejak Senin itu. Pergi meninggalkan kami. Kami yang dia tinggalkan. Dia pindah kerja. Tetap sebagai geologist. Tetap sebagai buruh. Tetap sebagai manusia yang menunggu dibayar sampai tanggal 25. Tetap mengurusi data log sumur. Tetap mengurusi interpretasi seismik. Tetap ikut meeting. Tetap harus datang pagi dan pulang sore hari. Tetap harus mengajukan cuti kalau mau liburan. Yang berbeda adalah kantornya, atasannya dan besar gajinya.

Kang M pergi meninggalkan komputernya. Dia tidak boleh bawa. Karena itu barang inventaris. Bukan barang pribadi. Dia boleh bawa bukukuliah, CD mp3, jaket, topi, payung, gelas minum pribadinya. Tapi tidak dengan itu komputer workstationnya. Setelah bermunajat kepada Alloh Yang Maha Mencipta. Saya putuskan untuk minta ijin kepada Pak Bambang. Pak Bambang itu bagian IT. IT itu akronim dari Information Technology. Minta ijin untuk menggunakan komputer workstation HP xw4400 bekas Kang M. "bisa bisa.." kata Pak Bambang.

Seharian saya memindahkan data dan mensetting komputer baru tapi bekas. Komputer yang lebih 'kenceng' dibanding sebelumnya. Jadi temen kerja sehari-hari yang baru. Untuk buka software G&G. Untuk buka email. Untuk baca dan posting blog. Untuk simpen file-file penting. Untuk simpen file-file tidak penting. Untuk baca berita dari portal berita. Untuk main game online. Kang M, Kang Mahmud sajalah ga usah pake inisial segala. Kang Mahmud bilang di kantor baru belum dapat komputer. Enak dia jadi mengurangi pekerjaan.

Begitulah cerita kali ini. Yang menurut saya sih kurang penting. Malahan tidak penting sama sekali. Apalagi buat kamu. Selamat jalan Kang M, selamat datang komputer.