Senin, 31 Agustus 2009

Dongeng Imsak 1 : Perencanaan Keuangan Keluarganya Pak Ahmad Gozali


Ingin menceritakan lagi. Cerita apa? Itu cerita tentang isi ceramah pengajian. Pengajian Dzuhur Bulan Ramadhan di Kantor. Ceramah minggu lalu. Disampaikan bapak itu. Bapak Ahmad Gozali. Gozali bukan Gozila. Itu beda. Sangat berbeda. Pak Ago, beliau tidak biasa dipanggil begitu. Hanya di blog ini saja. Pak Goza ini ahli dalam perencana keuangan. Terutama keuangan pribadi dan keluarga. Sudah banyak buku karangan nya yang beredar. Best seller. Dicetak ulang berkali-kali. Sangat populer, dan terkenal. Antara lain buku karangannya adalah. Ah saya tidak tahu. Tapi sungguh buku beliau terkenal. Katanya.
Dalam ceramah ba'da dzuhur atau selesai solat dzuhur itu. Pa Gozal menceritakan tentang mengelola keuangan. Bagaimana membagi pengeluaran. Maksudnya kalau kita punya penghasilan. Terus bagaimana kita distribusikan dalam rangka hidup. Karena kalau sudah mati. Atau meninggal dunia. Sudah tidak butuh uang. Pak Gozali atau Ustad Gozali atau Professor Gozali ah dia tidak butuh gelar nampaknya. Dia membagi jenis pengeluaran menjadi 4. Sesuai urutan prioritas :

1. Zakat Infaq Sedekah
2. Cicilan Hutang
3. Saving
4. Biaya Hidup

Zakat harus jadi prioritas utama. Karena dalam harta kita dititipkan hak orang lain. Siapa? Yaitu fakir miskin dan kaum dhuafa. Benar2 nasihat yang tidak mubah. Selain zakat juga hendaknya kita mengeluarkan itu. Apa? Yaitu infak, sedekah , wakaf. Saya lupa apa bedanya. Karena sempat tertidur. Ruangannya ber AC. Bikin ngantuk aja. Ruangan yang makruh!. Intinya kata Pak Goz. Minimal 2.5% dari penghasilan itu dikeluarkan sebagai zakat. Banyakin infak kalo bisa > 10% dari penghasilan. Karena sangat besar keutamaannya. Ayatnya ga apal. Tapi sungguh ada di AlQuran.

Terus. Soal cicilan hutang. Nah ini juga ada batasnya. Jangan sampe lebih besar dari 30% dari penghasilan. Kenapa? Karena akan mempengaruhi cashflow. Apa itu cashflow? semacam kondisi keuangan, aliran nya kudu lancar. Kalau bisa bahkan jangan punya utang. Justru ngutangin. Jadi renternir. Astagfirulloh. Bukan ini adalah jalan sesat. No Riba ya. Wah Pak Ustad terlambat nih ceramahnya. Banyak yang baru dapet soft loan. Cicilan hutang atau utang diprioritasin untuk dibayar duluan. Langsung potong aja dari rekening gaji. Karena pada dasarnya kewajiban. Akibat kita menikmati apa2 yang belum ditangan. Kalo telat bayar tagihan kartu kredit malah katanya kena denda/bunga. Maklum belom punya kartu kredit jadi ga tau gimana rasanya.

Soal ketiga adalah saving. Saving ini bisa diartikan investasi. Investasi ini bisa bermacam-macam. Misalnya tabungan, deposito, saham, reksadana, emas, dinar, asuransi, properti dan lain-lain. Bahasan investasi bisa berminggu-minggu kalau dijelaskan satu demi satu. Atau berhari-hari kalau dijelaskan dua demi dua. Singkatnya pilih investasi yang sesuai karakter masing-masing. Karakter orang kan ada yang progresive religius, konservative militeris, proactive flexible, populis meningitis, propolis gold, mubahity in diversity, in harmonia progressio, kurung batokeun dsb. Dsb = dan sebagainya. Yang penting HALAL. Nah paling ga total dari Saving ini minimal 10% dari penghasilan.

Terakhir sisa penghasilan untuk biaya hidup. Biaya hidup ini adalah meliputi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kayak makan, minum, transportasi dll. Besarnya mungkin sekitar 40% s.d 60%. Ingat kebutuhan itu terbatas. Keinginan yang tidak terbatas. Karena sudah diposkan sebelumnya untuk 3 prioritas diatas. Jadi kalo mau diabisin sok aja, terserah, bebas, mangga wae. Syukur2 kalo ada sisanya bisa ditambahkan lagi ke investasi atau saving. Pegel juga ini tangan. Perasaan ceramah ustad Gozali ga panjang2 amat kayak gini.
Kalau boleh Korun simpulkan lagi. Boleh aja lah. Ini kan blog Korun, OK Korun tulis lagi prioritasnya :

ZIS wajib 2.5% kalau bisa > 10%
Hutang/Cicilan jangan lebih dari 30%
Saving minimal 10%
Biaya Hidup sisanya (40%-60%)

Nah semoga bermanfaat saran dari Pak Ahmad Gozali ini. Kalau ada yang punya perhitungan lain. Sudilah disharing. Maksudnya dibagikan. Bukan disaring yaitu diperas. Sekian terima kasih. Dadah.