Senin, 03 Agustus 2009

Sandiwara di Rumah Teman Lama

Ini cerita tentang kejadian sekitar tahun 2002. Atau 2003 saya lupa. Maaf. Pokoknya waktu masih kuliah di Bandung. Belum nikah sama Istri saya yang sekarang. Saya masih muda. Masih sanggup makan bubur kacang hijau. Masih berani tampil. Tidak malu-malu. Begini ceritanya :
Menjelang maghrib. Saya berada di rumah Fani. Di daerah Jl. Sukarno-Hatta Bandung. By Pass kalo orang bilang. Jangan salah sangka, Fani itu bukan pacar saya. Dia pacar teman yang lagi kuliah di Semarang. Saya bersama Anes, Riyadh (kemana kau sekarang *mbon?) dan Ketek. Ketek ini orang utuh. Bukan satu bagian anatomi tubuh saja. Dia orang yang seluruhnya ketek. wkwkwkwk. Astagfirulloh Maaf. Lagi apa kami disana? sudah kewajiban kami menjaga pacar teman. Sambil menunggu waktunya makan malam (keluarga Fani baik suka ngajak gitu).
Ba'da Isya, kami pamit. Perut pun kenyang sudah. Mau kemana kita? (kayak di film Dora). Kami menuju rumah seseorang. Dia adalah wanita yang membuat aku terpana. Ketika kelas 3 SD. Dan semenjak itu tak sekali pun pernah bertemu. Karena dia pindah sekolah. Foto pun ga pernah tau. Karena belum ada facebook. Ups Multiply deh. Tapi aku dapet info alamat rumah dia dari BIN. Karena rahasia kita sebut saja dia R. Karena namanya Ratna. Setelah minta ijin. Nekatlah kami meluncur kesana. Lebay. Kan pake mobil. Meluncur itu pake ski es.
Sampailah didepan rumah yg cukup mewah. Di mobil. kami membuat skenario sandiwara. Anes akan turun duluan dan mengaku sebagai saya. Toh Ratna eh R juga ga akan hapal. Udah belasan taun ga ketemu. Riyadh temenin Anes. Selang 10 menit saya dan Ketek turun. Terus duduk di teras. Persis di jendela ruang tamu. Terdengar obrolan mereka. "ikhwan sekarang iteman ya?" "ikhwan beda banget deh" "ikhwan gimana kabarnya Luli?" itu semua kata Ratna. "Ratna makin kece" "Ratna aku cinta banget loh sama kamu" "Ratna aku sempet stress waktu kamu pindah" "Ratna sudah punya pacar belum?" dengan pedenya kata2 itu meluncur dari rahang Anes yg menyamar sebagai Ikhwan.
Waw, wew , wiw... Ini sudah keluar dari skenario. Aku pun langsung masuk ke ruang tamu. Aku pikir Ratna akan langsung mengenali aku. Ternyata dia dingin aja waktu aku mengenalkan diri dengan nama Anes. 5-10 menit berlalu. Ikhwan palsu (Anes) semakin liar kian kemari kata2nya. Padahal udah saya injek berkali-kali kakinya. Ratna mulai curiga. Sampe satu moment dia menyadari sandiwara ini. Mukanya merah padam. Merah aja tidak padam. akhirnya kami ngaku. Ini hanya bercanda. Tak lama kemudian pamit pulang. Ke kost. Tubagus Ismail 1 no 4.
Di jalan tertawa lepas lagi sampai puas. Beginilah hiburan kami waktu zaman kuliah. Belum ada social network di internet kayak sekarang. Atau memang kami yg gaptek.
Terakhir mau minta maaf sama Ratna. Waktu ternyata membuat semua berubah. Bukan waktu deng. Alloh Yang Maha Kuasa. Anes,waktu itu akting lo superb. Keren banget. Fani, makasih sering numpang makan malam. Kapan balik lagi masa-masa itu. :-))
*tulisan ini cuma buat kenang2an aja